Senin, 20 April 2009

nasyid for soul



Bernasyid adalah sebuah hal yang mengagumkan di mata kami, bukan sekedar bernyanyi menghibur hati, melainkan menyampaikan pesan islam lewat seni. mempererat ukhwah adalah kekuatan kami... dari hati.. kita sampaikan sesuatu hal yang terindah untuk insan sejati...

2 komentar:

Catatanku--"Alinda" mengatakan...

sapa kye ya?anake pamane dudu?
kekekekekeke....

budy mengatakan...

saya suka nasyid bgt,msk juga ga suka haroki yg di telinga sy mono tone.tp sy suka lirycs dr nasyd2 haroki.esensi sebuah nasyd ad di liryc n symbolisasi semiologis terdapat pada pencitraan para personelnya baik di panggung terlebih di tengah masyarakat.saya ingin mengkritisi para munsyd dewasa ini.sy kurang bisa merasakan esensi dan unsur semiologis yg sesungguhny.ga ad seme sekali efek orng yg terdakwahi dg nasyd sekarang ini.saya yakin 90% dr audiebce hanya bs menikmati keindahan suara sang munsyd, dan pencitraan yng sudah mirip boy band. ga ada lagi rasa merinding takut mati atau hiroh yg tercipt terorientasi pada ibadah. perasaan terhibur oleh indahnya suara2 sajalh yang terasa. mungkin kita harus kilas balik pada munsyd-munsyd tempo doeloe yg memng g niatan apa2 keculi dkwah.sosok2 mereka bisa kembali kita lihat pada munsyd2 amerika seperti SoA, Native Deen. Black Stone Yusuf Islam Dll. Perlu diketahui SoA (Soldier of Allah) mengharamkan copyright,dlm intronya ia sampaikan mengenai konsep islam yg tak terkotori pahm2 seperti copy right.

Mungkin perlu to the point, analisa saya mengapa nasyd sekarang kehilangan esensi lirycs b unsur semiologis yg berupa pencitraan krn mengikuti pasar yg menuntut liryc yg tdk terlalu frontal n penampilan yg "gaul" yg mlh lbh mirip kaum hedonist ketimbang seorang dai. berbeda dg Natif deen yg msh memakai pakaian yg bnr2 seadnya.merek juga sering kali membagikan kaset mereka secar gratis.

Buat par munsyd Indonesia, klo mang murni orientasi kepada dakwah, sanggup ga meniru saudar2 kita di amerika yg sangat tulus itu?wallau'alam